PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT
TUGAS 6
PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT
Pembahasan
Pertentangan
sosial dapat diartikan sebagai suatu konflik yang terjadi pada masyarakat
sehingga kelompok-kelompok tertentu, misalnya pada kelompok etnis, kelompok
agama, kelompok ideology tertentu termasuk antara mayoritas dan minoritas.
Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluriah disamping adanya
persamaan kepentingan.
integrasi
sosial adalah sesuatu yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama
lain dalam unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Suatu integrasi sosial di
perlukan agar masyarakat tidak terpecah jika menghadapi berbagai tantangan yang
timbul dalam lingkungan masyarakat itu sendiri Menurut pandangan para penganut
fungsionalisme, struktur sistem sosial terintegrasi dalam suatu masyarakat di
atas tumbuhnya kesepakatan antara sebagian besar anggota masyarakat tentang
nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat mendasar. Dimana kelompok-kelompok
etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas
masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
INTEGRASI SOSIAL
Integrasi
sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain
itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Suatu integrasi sosial di
perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan,
baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang
terjadi secara sosial budaya. Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur
sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
-
Suatu masyarakat
senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan)
diantara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai
kemasyarakatan yang bersifat fundamental.
-
Masyarakat
terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari
berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang
terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera
dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota
masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Integrasi masyarakat akan terwujud apabila mampu
mengendalikan prasangka yang ada di dalam masyarakat, sehingga tidak terjadi
konflik, dominasi, mengdeskriditkan pihak-pihak lainnya dan tidak banyak sistem
yang tidak saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan. Oleh karena
itu untuk mewujudkan integrasi bangsa pada bangsa yang majemuk dilakukan dengan
mengatasi atau mengurangi prasangka.
Integrasi sosial dimaknai sebagai
proses penyesuaian di antara unsur – unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki
keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan dimana
kelompok – kelompok etnik lain beradaptasi dan besikap komformitas terhadap
kebudayaan mayoritas masyarakat namun masih tetap mempertahankan kebudayaan.
Integrasi ini sangat di perlukan dalam kehidupan bermasyarakat agar masyarakat
tidak tercerai berai meskipun menghadapi berbagai tantangan.
Bentuk integrasi social terdiri dari:
- - Asimilasi : Pembauran kebudayaan yang disertai
ciri budaya asli.
- - Akulturasi
: Penerimaan kebudayaan asing tanpa menghilangkan
kebudayaan asli.
Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
·
Pengendalian
terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
·
Sedangkan
yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau
dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Berikut terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
integrasi masyarakat, diantaranya:
- Faktor Internal
Kesadaran diri sebagai makhluk sosial tuntutan
kebutuhan jiwa dan semangat gotong royong.
- Faktor Eksternal
Tuntutan perkembangan zaman persamaan kebudayaan
terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama persaman visi,
misi, dan tujuan sikap toleransi adanya kosensus nilai adanya tantangan dari
luar.
PERTENTANGAN SOSIAL
Pertentangan sosial merupakan suatu konflik yang
biasanya timbul akibat faktor – faktor social yang biasanya didasari oleh kesalah
pahaman.. Pertentangan sosial ini adalah salah satu akibat dari adanya
perbedaan – perbedaan dari norma yang menyimpang di kehidupan masyarakat.
Pertentangan sosial dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari sebagai contohnya
tawuran, peperangan antar suku dan juga kekerasan dalam rumah tangga, semua itu
hanya ingin memuaskan keegoisan masing-masing yang ingin memenangkan dirinya
sendiri. Hal tersebut dapat dihilangkan dengan cara percaya satu sama lainnya,
terbuka, saling pengertian dan semua itu dapat di tanamkan dari kecil agar
tidak mudah salah paham terhadap orang lain.Adapun Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya pertentangan sosial antara lain:
·
Rasa iri
antara individu,negara, dan masyarakat
·
Adanya rasa
tidak puas masyarakat terhadap kepemerintahan
·
Banyak adu
domba antara politik,agama,suku serta budaya.
Konflik atau Pertentangan
Konflik/Pertentangan
berasal dari kata kerja Latin ‘configere’ yang
berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu
proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami
konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya
akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik dilatarbelakangi oleh
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan
dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan
situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang
tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat
lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu
sendiri.Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan
sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan
integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
Penyebab terjadinya konflik/pertentangan
dimasyarakat adalah sebagai berikut :
- Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari
timbulnya tingkah laku dari individu. Individu bertingkah laku karena adanya
dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini bersifat esensial bagi
kelangsungan kehidupan individu itu sendiri. Jika individu berhasil memenuhi
kepentingannya, maka mereka akan merasa puas dan sebaliknya bila gagal akan
menimbulkan masalah bagi diri sendiri maupun bagi lingkungannya.
Individu yang berpegang pada prinsipnya saat bertingkah laku, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu tersebut dalam masyarakat merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut. Oleh karena itu, individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohaninya. Dengan itu, maka akan muncul perbedaan kepentingan pada setiap individu, seperti:
Individu yang berpegang pada prinsipnya saat bertingkah laku, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu tersebut dalam masyarakat merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut. Oleh karena itu, individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohaninya. Dengan itu, maka akan muncul perbedaan kepentingan pada setiap individu, seperti:
- Kepentingan individu untuk memperoleh kasih
sayang.
- Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
- Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan
yang sama.
- Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi
dan posisi.
- Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain.
- Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan
didalam kelomponya.
- Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman
dan perlindungan diri.
- Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan
diri.
Dalam hal diatas menunjukkan ketidakmampuan suatu
ideologi mewujudkan idealisme yang akhirnya akan melahirkan suatu
konflik. Hal mendasar yang dapat menimbulkan suatu konflik adalah jarak
yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaan.
- Prasangka, Diskriminasi, dan
Ethnosentrisme
Prasangka dan diskriminasi
Prasangka dan Diskriminasi dapat merugikan
pertumbuh-kembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Prasangka mempunyai dasar
pribadi, dimana setiap orang memilikinya. Melalui proses belajar dan semakin
dewasanya manusia, membuat sikap cenderung membeda-bedakan dan sikap tersebut
menjurus kepada prasangka. Apabila individu mempunyai prasangka dan biasanya
bersifat diskriminatif terhadap ras yang diprasangka. Jika prasangka disertai
dengan agresivitas dan rasa permusuhan, biasanya orang yang bersangkutan
mencoba mendiskiminasikan pihak-pihak lain yang belum tentu salah, dan akhirnya
dibarengi dengan sifat Justifikasi diri, yaitu pembenaran diri terhadap semua
tingkah laku diri.
Perbedaan Prasangka dan diskriminasi
Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi, prasangka adalah
sifat negatif terhadap sesuatu. Dalam kondisi prasangka untuk menggapai
akumulasi materi tertentu atau untuk status sosial bagi suatu individu atau
suatu. Seorang yang berprasangka rasial biasanya bertindak diskriminasi
terhadap rasa yang diprasangka.
Sebab-sebab timbulnya Prasangka
dan Diskriminatif
- Latar belakang sejarah misalnya, bangsa kita
masih menganggap bangsa Belanda adalah bangsa penjajah.Ini dilatarbelakangi
karena pada masa lampau Bangsa Belanda menjajah Indonesia selama kurang
lebih 3,5 abad.
- Dilatar belakangi oleh perkembangan
sosio-kultural dan situasional. Apabila prasangka bisa berkembang
lebih jauh sebagai akibat adanya jurang pemisah antara kelompok orang kaya
dengan orang miskin.
- Bersumber dari faktor kepribadian, Bersifat
prasangka merupakan gambaran sifat seseorang. Tipe authorian personality
adalah sebagian ciri kepribadian seseorang yang penuh prasangka, dengan
ciri-ciri bersifat konservatif dan tertutup.
- Perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan
agama.Banyak sekali konflik yang ditimbulkan karean agama. Seperti yang
kita alami sekarang diseluruh penjuru dunia.
- Usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan
diskriminasi, Dapat dilakukan dengan perbaikan kondisi sosial dan
ekonomi, pemerataan pembangunan, dan usaha peningkatan pendapatan bagi WNI
yang masih di bawah garis kemiskinan. Perluasan kesempatan belajar. Sikap
terbuka dan lapang harus selalu kita sadari.
Opini
Kita sebagai bangsa
Indonesia, seharusnya menjunjung tinggi nilai kesatuan dan persatuan Bangsa,
walaupun terdapat perbedaan namun seharusnya, setiap masalah yang ada hendaklah
di pikir dengan kepala dingin terlebih dahulu. Terdapat banyak kasus demo masal
ataupun tawuran antarwarga maupun pelajar, yang sangat merugikan diri sendiri
dan orang lain disekitar kita. Untuk itu, perlulah ditanamkan jiwa cinta damai
dan penuh kasih diantara masyarakat, sehingga Bangsa dapat damai dan rakyat
dapat hidup dengan rukun.


Komentar
Posting Komentar